Tuesday, May 28, 2013

[Review] Kelas Tarbiyat 2013 (Jakarta, Bekasi, Bogor)

         28 - 05 - 2013
         06 : 43 PM




         Halo, bertemu lagi dengan saya. Kali ini saya ingin berbagi cerita sedikit tentang event beberapa hari lalu yang saya ikuti. 'Kelas Tarbiyat 2013', ya itulah kira-kira nama acaranya. Acara itu merupakan acara yang diadakan oleh pengurus Ahmadiyyah gabungan dari 3 cabang, yaitu : DKI Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Acaranya 2 hari, 25-26 Mei. Agak sedikit membosankan sih acaranya, tapi lumayan seru sih saya jadi dapat ilmu yang lumayan banyak dan beberapa kenalan baru. Sayang sekali sih waktu itu saya tidak dapat mengutarakan pesan dan kesan untuk acara ini di depan banyak orang, karena memang ternyata tiap kelas hanya 1 perwakilan saja yang ditunjuk untuk mewakilkan pesan dan kesan dari acara tersebut. Karena waktu itu saya berada di kelas B, jadi waktu itu diwakilkan oleh seorang anak berumur 16 tahun kalau tidak salah dan bernama Ifad.
         Sedikit bercerita tentang anak ini. Saya akui anak ini cukup hebat dan luas pengetahuannya tentang Ahmadiyyah, tetapi menurut saya pribadi anak itu biasa saja, atau memang sudah seharusnya seperti itu. Entah mungkin karena sifat saya yang tidak begitu suka mengelu-elukan seseorang. Tapi sepenglihatan saya sepertinya anak itu adalah seorang anak wakaf e-nou. Seorang anak yang sudah di wakafkan oleh orang tuanya sebagai anak yang seluruh jiwa dan raganya diberikan untuk jema'at. Tetapi kalau dia ternyata bukan seorang wakaf e-nou, ya tentu saja menurut saya itu sangat hebat. Karena ia hafal beberapa ayat, hadist, dan sejarah tentang Ahmadiyyah.
         Kenapa saya menggangap biasa kalau ia ternyata adalah seorang wakaf e-nou? Ya karena seorang wakaf e-nou memang seharusnya seperti itu. Tidak seperti yang sudah saya lihat dari beberapa orang wakaf e-nou, yang malah perilaku dan pemahamannya tidak begitu begitu baik tentang Ahmadiyyah. Malah ada yang kuliah dan sebagainya. Entah mungkin saya yang salah dan terlalu berlebihan menilainya. Tetapi menurut saya seorang wakaf e-nou itu tidak perlu kuliah. Tidak perlu mendalami ilmu-ilmu duniawi yang spesifik. Cukup ketahui ilmu-ilmu duniawi yang umum saja, setelah itu perdalam ilmu-ilmu keagamaan / kerohanian. Sehingga dapat bertabligh dan meluruskan kekeliruan orang-orang dalam memandang Ahmadiyyah.
         Yah, itu hanya pendapat saya saja sih. Karena sepertinya yang telah saya lihat-lihat, seorang wakaf e-nou itu baru akan mewakafkan dirinya setelah umur 20++. Padahal menurut saya lebih baik dari sejak kecil sudah mewakafkan dirinya, sehingga umur belasan sudah dapat seperti Ifad. Yah, hanya pendapat saya pribadi saja sih. Tidak ada maksud menyalahkan atau membenarkan.
         Sebagai penutup, saya ingin sedikit menambahkan dan sharing tentang proses saya mengenal Ahmadiyyah. Jadi begini, yang dikatakan para mubaligh-mubaligh Ahmadiyyah tentang pernikahan seorang Ahmadi dengan non-Ahmadi yang walaupun seorang non-Ahmadi itu akhirnya baiat / masuk ke jema'at, tetapi akhirnya anak dan keturunannya kebanyakan itu terpencar-pencar atau terputus dari jema'at. Ya, itu adalah benar. Karena saya sendiri adalah orang yang seperti itu. Almarhum Ibu saya adalah seorang Ahmadi dari keturunan Ahmadi, lalu Ayah saya seorang Ahmadi yang masuk ke jema'at (mungkin) karena Ibu saya. Setelah Ibu saya meninggal, saya masih kecil, baru berumur 1 atau 2 tahun mungkin. Lalu Ayah saya tidak begitu lama menikah lagi, dan akhirnya lama-kelamaan terputuslah dari jema'at. Saya pun akhirnya besar dan tumbuh bersama Ayah dan Ibu tiri saya. Saya juga cenderung lebih sering berinteraksi dan lebih dekat dengan keluarga Ayah saya. Saya tidak begitu dekat atau mungkin bisa di bilang jauh dengan keluarga Ibu saya (yang rata-rata adalah orang jema'at semua). Saya pun tumbuh, besar, dan belajar agama di kalangan NU dan Muhammadiyah. Karena di rumah saya memang ada 2 masjid, 1 masjid NU yang lumayan dekat dengan rumah. Dan satu masjid Muhammadiyah yang lumayan jauh dari rumah. Tetapi tiap minggu saya lebih sering ngaji di masjid Muhammadiyah, karena memang jadwal pengajian mingguan di masjid Muhammadiyah itu lebih banyak (Jumat maghrib, Sabtu maghrib, Minggu maghrib, Minggu Isya), dibandingkan di masjid NU (Sabtu maghrib, Minggu subuh).
         Saya bisa di bilang cukup paham tentang ajaran dan perbedaan antara 2 ormas tersebut, dan saya juga mendengar cukup banyak tentang Ahmadiyyah dari lingkungan sekitar juga. Waktu itu saya juga adalah orang yang sependapat bahwa Ahmadiyyah itu adalah sesat, tetapi saya tak pernah sependapat tentang kekerasan dalam masalah beragama. Karena memang yang saya pelajari Islam itu bukanlah mengajarkan kekerasan dalam hal seperti itu. Yang paling saya ingat, di Al-Qur'an banyak atau mungkin ada belasan ayat yang mengatakan tentang 'Bagimu agamamu, bagiku agamaku', 'sembah apa yang ingin kamu sembah, aku pun juga menyembah apa yang ingin aku sembah'. Ya, banyak sekali saya rasa ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadits-hadits yang bermakna seperti itu. Jadi mengapa kita harus repot-repot bahkan melakukan kekerasan dalam meluruskan pandangan agama seseorang? Toh di akhirat kita akan di mintai pertanggung jawaban masing-masing.
         Jadi kembali lagi ke topik awal, bagaimana saya bisa kenal Ahmadiyyah? Ya, pada akhirnya saya mengetahui bahwa nenek saya maupun keluarga-keluarga dari Ibu kandung saya rata-rata adalah Ahmadiyyah. Saya pun akhirnya berniat mempelajari agama lebih dalam lagi, agar saya bisa meluruskan nenek saya dan keluarga-keluarga nenek saya. Saya pun akhirnya mempelajari dan menelaah ajaran-ajaran seperti apa saja yang harus di luruskan dari ajaran Ahmadiyyah ini. Tetapi ternyata apa, sepertinya malah pandangan saya selama ini yang keliru dan harus diluruskan tentang Ahmadiyyah, dan terlebih lagi tentang Islam. Sepertinya benar kata-kata seorang mubaligh kemarin yang saya dengar di Kelas Tarbiyat, bahwa ketika masih ada fitrat yang baik pada diri manusia, maka ketika datang kebenaran padanya, ia akan tertarik layaknya magnet kepada kebaikan atau jalan yang benar tersebut.
         Yah, kira-kira seperti itulah cerita bagaimana saya bisa mengenal Ahmadiyyah. Saya pun masih terbilang baru beberapa bulan dan baru belajar ajaran Ahmadiyyah. Tetapi sepanjang saya mempelajari ajaran Ahmadiyyah ini, saya tidak menemui kesalahan atau kemelencengan ajaran yang dapat dikategorikan bahwa Ahmadiyyah ini bukan Islam. Yah seperti itulah kira-kira yang ingin saya sampaikan. Jujur saya sedikit kecewa dengan para jema'at Ahmadiyyah umumnya maupun yang seumuran dengan saya khususnya, yaitu ketika kemarin di tanya apakah ada yang sudah membaca 1 buku karya Hadrat Mirza Ghulam Ahmad, tetapi ternyata belum ada atau mungkin ada tetapi baru segelintir orang. Saya sedikit kecewa karena saya sendiri yang bisa di bilang 'orang baru' di jema'at ini saja sudah selesai membaca buku Bahtera Nuh. Yah, mungkin karena kebanyakan dari mereka adalah jema'at keturunan, sehingga mungkin itu yang membuat mereka agak sedikit cuek dengan ajaran Ahmadiyyah.
         Padahal menurut saya ajaran Ahmadiyyah ini adalah luar biasa, sebuah ajaran rasulullah saw yang hidup. Bahkan sebelum saya yakin betul akan Ahmadiyyah, ketika saya menelaah karya-karya Hadrat Mirza Ghulam Ahmad. Saya pun dapat merasakan, bahwa Hadrat Mirza Ghulam Ahmad itu adalah orang yang cerdas, berpengetahuan luas, dan pemberani / tegas. Yah, harapan saya kepada orang-orang pada umumnya dan jema'at Ahmadiyyah pada khususnya, perdalam atau pelajarilah ajaran Ahmadiyyah / Hadrat Mirza Ghulam Ahmad terlebih dahulu sebelum menjudge diri sendiri seorang Ahmadiyyah, ataupun menjudge orang lain non-Muslim dan sebagainya.
         Yah, hanya itu yang kiranya yang dapat saya sampaikan. Sampai bertemu lagi.

Sunday, May 19, 2013

[Review] Tentang Ahmadiyah


         11 : 40 PM
         19 - 05 - 2013



         Halo, sudah lama sekali tidak ada post baru ya. Ngomong-ngomong ini adalah postingan saya yang ke 100 lho (walau sebenarnya ini yang ke 93, tapi ada 7 yang di draft, tidak terasa ya). Ya, tapi pada postingan kali ini saya ingin mengkopas (copy paste) sebuah tulisan yang saya temukan pada blog seseorang yang beralamat disini :
http://nihayaelka.blogspot.com/2010/09/tentang-ahmadiyah_14.html

         Postingan lama sih, tapi sepertinya worth enough untuk dibaca kembali. Ok, jadi langsung saja ya. Berikut postingannya, selamat membaca :

Pak Guntur Romli kemarin habis berkunjung ke markas Ahmadiyah di London.
Saudara-saudara, saya ingin membagi informasi tentang ajaran Ahmadiyah yang saya baca langsung dari kitab karangan pendirinya: Mirza Ghulam Ahmad (MGA). Kitab yang menjadi rujukan saya adalah "al-khazain al-ruhiyah", "al-mawahib al-rahman" yang merupakan terjemahan dari bahasa Urdu Ahmadiyah. Saya akan membagi pembahasan jadi dua, yaitu ajaran-ajaran apa dari mereka yang sama dan ajaran-ajaran apa dari mereka yang berbeda.
Ajaran Ahmadiyah sama dgn mayoritas umat Islam dalam:
1.       Agama mereka adalah Islam, syahadat mereka adalah La ilaaha illahu wa muhammad rasulullah. Penegasan agama Islam dan syahadat ini ditulis oleh Mirza Ghulam Ahmad di Juz 19 al-Khazain al-Ruhiyah-Kitab Mawahib al-Rahman. "Tidak masuk dlm Jemmat kami,kecuali yg memeluk Islam,mengikuti Kitab Allah,sunnah manusia terbaik (Muhammad saw).. dst (MGA). Maka tidak benar kalau menganggap Ahmadiyah adalah agama baru seperti Bahai, Sikh, dst. Ahmadiyah adalah nama ormas keagamaan bukan agama. Ahmadiyah  seperti Muhammadiyah, atau NU, atau Persis, dll (nama ormas keagamaan bukan agama, bukan madzhab fiqh atau firqah).
Penegasan ini brasal dr pendirinya Mirza Ghulam Ahmad bahwa tidak seorang pun yang boleh masuk jemaat kami (#ahmadiyah) kecuali dia muslim. Penghakiman terhadap Ahmadiyah bersumber dari sas-sus, fitnah untuk tujuan di luar dakwah Islam, tpi soal kekuasaan. Saya telah mengunjungi dua masjid Ahmadiyah di London, yang pertama London Mosque (al-fadl) mesjid tertua di Inggris (thn 20-an) dan Baytul Futuh. Tidak benar kalau pengikut Ahmadiyah hajinya ke Qadian-India atau ke London, ini fitnah besar. Pengikut Ahmadiyah yg ke London atau ke Qadian untuk mengikuti "Jalsa Salanah" annual meeting 'pertemuan tahunan' di Indonesia pun ada.

2.       Ahmadiyah percaya Muhammad SAW sebagai "Khatam al-Nabiyyin" ('penutup nabi2')-sprti ditegaskan oleh MGA dalam "Mir'ah Kamalat Islam".

3.       Ahmadiyah percaya tidak ada kitab suci selain al-Quran yang di dalamnya Kalam Ilahi, syariat sempurna & terakhir. Oleh karena itu, yg menuduh Ahmadiyah punya kitab suci selain al-Qur’an yang disebut-sebut tadzkirah adalah fitnah & dusta besar. Tadzkirah yang berasal dari ucapan, catatan, dan ilhamat Mirza Ghulam Ahmad dibukukan 27 tahun setelah MGA wafat bukan kitab suci Ahmadiyah.

4.       Rukun Islam Ahmadiyah ada (5): syahadat, shalat, puasa, zakat & haji ke baitullah di Mekkah. Dlm ibadat Ahmadiyah  ikut madzhab Hanafi.

5.       Apa yg diharamkan oleh Allah & Rasul-Nya pengikut Ahmadiyah  juga haramkan ini ditegaskan dalam kitab Nur al-Haqq
Kesimpulan, rukun Iman (6) dan rukun Islam (5) pengikuti Ahmadiyah  sama dengan mayoritas umat Islam sedunia.
Ahmadiyah  shalat 5 waktu (bukan 3 waktu seperti Syiah) jumlah rakaat sama, bunyi adzan sama (kalau Syiah beda), dalam subuh tak ada qunut. Dalam shalat Ahmadiyah seperti Muhammadiyah tidak ada zikir setelah shalat, doanya tidak nyaring, tidak ada qunut, tidak ada shalawat di antara 2 khutbah.
1.        Ahmadiyah percaya wahyu itu berlanjut, namun hanya "wahyu tabsyiri wal indzari" (wahyu dakwah) bukan "wahyu tasyrii" (wahyu syariat). Ahmadiyah  percaya Mirza Ghulam Ahmad dapat wahyu, tapi isinya bukan syariat baru, tapi penegasan pada syariat Muhammad SAW. Apakah wahyu bisa diturunkan pada selain Nabi? Jawabnya bisa. Ibu Musa as dapat wahyu di surat al-qashash ayat 8. Selain Ibu Musa, Maryam menerima kalam dari malaikat (al Imran ayat 46), atau al-hawariyun –pengikut setia Isa (al-maidah ayat 112). Wa idz awhaytu ila al-hawariyyina an aminu bi wa bi rusuli  - saat Kuwahyukan pada pengikut setia Isa,untuk beriman pada-Ku & RasulKu" (al-maidah 112).
Kesimpulan dari dalil-dalil tadi wahyu bisa diturunkan Allah pada selain Nabi, Ibu Musa, Maryam, pengikut Isa tapi bukan "wahyu syariat". Benar Mirza Ghulam Ahmad mengaku menerima wahyu, tapi BUKAN WAHYU SYARIAT, wahyu itu tdk membatalkan syariat Muhammad SAW. Mohon anda baca kembali istilah wahyu ayat-ayat Qur’an yang diturunkan selain Nabi, atau bahkan pada tumbuhan dan binatang, tapi bukan wahyu syariat.
2.       Ahmadiyah percaya semua nabi tubuhnya adalah manusia biasa, dan akan berakhir sprti manusia biasa (mati), dmikian jga Isa as. Yang membedakan Ahmadiyah dengan umat Islam yang lain yaitu, bagi ahmadiyah Isa telah wafat, tidak hidup jasmani-rohani nya di langit. Ahmadiyah  dengan argumentasi nalar dan teks menolak bahwa saat ini Nabi Isa masih hidup, berada di langit, tubuh & ruhnya dan akan datang lagi. Ahmadiyah  percaya Nabi Isa as, seperti nabi-nabi yang lain, tubuhnya manusia dan punya ajal, tubuh punya umur. Karena Ahmadiyah percaya nabi Isa telah wafat, maka mesias dan imam mahdi-ratu adil yg dijanjikan-adalah orang lain,bukan Nabi Isa yang wafat. Ahmadiyah  percaya orang yang sudah wafat tidak akan kembali ke dunia ini, sprti halnya Nabi Isa as. Ia tidak akan kembali lagi ke dunia. Keyakinan Ahmadiyah ini lebih rasional dibanding kebanyakan umat Islam yang percaya Isa sebagai manusia masih hidup tubuhnya & berada di langit.
Dibanding Iman Syiah 12 Imam (yang ada di Iran) mereka percaya imam ke-12 yang ada di abad pertengahan masih hidup dan akan kembali ke dunia. Arti "rafa'a" dlm quran untuk Isa as, bukan Allah "mengangkat" jasad  dan ruhnya ke langit, tapi "mengangkat derajatnya" (mulia).
3.       Kalau bagi mayoritas umat Islam, mesias (al-masih) dan Imam Mahdi belum turun, bagi Ahmadiyah sudah turun yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Dengan catatan keras: Mesias dan Imam Mahdi ini memperkuat syariat Muhammad SAW, tidak boleh menambah atau mengurangi sedikit pun. Karena nubuat2 ini harus diletakkan dalam doktrin bahwa Mesias itu adalah seorang nabi (tanpa syariat) yg memperkokoh syariat Muhammad saw.
Jadi meski Ahmadiyah percaya Mirza Ghulam Ahmad seorang nabi (Mesias) dan dapat wahyu, tapi TIDAK ADA SYARIAT BARU. Ibadat mereka sama dengan yang lain.
Banyak yang salah paham, dikiranya keyakinan Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan mendapat wahyu otomatis mengubah syariat Muhammad? Salah besar itu. Jangan menutup mata, bahwa keyakinan Ahmadiyah terhadap Mirza Ghulam Ahmad ada landasan teks dan rasional, mereka berhak untuk percaya. Keyakinan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi tidak mengubah syahadat, hanya diucapkan dlm bay'at unt masuk jemaat Ahmadiyah. Nama Mirza Ghulam Ahmad dan wahyunya tidak disebut dalam bacaan shalat, tidak pula di masjid-masjid Ahmadiyah. Foto Mirza Ghulam Ahmad dan penggantinya (khulafa') memang dipasang di kantor2 Ahmadiyah tapi tidak di masjid. Di masjid-masjid Ahmadiyah hanya ada syahadat dan ayat-ayat al Quran, tidak ada foto Mirza Ghulam atau ucapan-ucapannya.
Anda yg mau mengetahui ajaran Ahmadiyah bacalah dari buku-buku aslinya bukan kutipan-kutipan dari musuh-musuh mereka :)
Kesimpulan saya : rukun iman dan Islam Ahmadiyah sama dengan mayoritas Islam, bedanya Mesias & Imam Mahdi bagi mereka sudah datang, sedangkan bagi yang lain belum.
Ibadat Ahmadiyah sama dgn umat Islam yang lain, secara madzhab fiqh mereka ikut Imam Hanafi (Imam fiqh pertama dlm 4 Madzhab). Ada kaidah fiqh yang sering dikutip GusDur qawl al-mujtahidi 'an khashmihi laa yu'khadz (pendapat mujtahid tentang lawannya tak bisa diambil). Oleh karena itu, pendapat MUI, FPI, FUI,HTI atau siapapun yg memusuhi Ahmadiyah  tidak bisa diandalkan, karena mereka punya bias-permusuhan. Ada kaidah fiqh yang lain juga untuk tidak mudah menghakimi, "idra'uu al-syubhaat" (hindari perkara-perkara yang belum jelas).
Semoga saya dijauhkan dari keangkuhan menganggap diri bisa menghakimi orang lain dalam soal iman.
Saya telah melihat tata-cara ibadah Ahmadiyah sampai pemimpin tertinggi mereka yg dipanggil "hudhur", masjid-masjid mereka, tidak ada perbedaan. Isi dari 'Jalsah Salanah' adalah ceramah-ceramah dan shalat tahajud, tidak ada ritual dan ibadat baru yang tidak dikenal Islam. Saya menyimpan foto-foto masjid-masjid Ahmadiyah di inggris dari luar hingga bagian dalam. Di luarnya ada kalimat syahadat dan di dalamnya ada ayat-ayat Qur’an. Tidak ada foto Mirza Ghulam dan kutipan kata-katanya di masjid-masjid Ahmadiyah, tidak ada kultus luar biasa padanya di jemaat #ahmadiyah. Setiap masjid Ahmadiyah ada kalimat syahadat "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah", tidak benar ada tambahan Mirza Ghulam nabi Allah. Kalau ada yang bilang: syahadat Ahmadiyah itu beda, shalatnya beda, puasanya beda, zakatnya beda, hajinya beda: ini fitnah besar!
Orang Ahmadiyah dari Pakistan memang tidak bisa naik haji ke Mekkah, karena di paspor mereka dipaksa ditulis agama mereka Ahmadi bukan Islam. Orang-orang Ahmadiyah Pakistan kalau mau naik haji pakai paspor Inggris atau India yang tak cantumkan agama di paspor mereka.
Apakah mayoritas umat Islam di Indonesia memusuhi Ahmadiyah? Tidak benar, kalau benar mereka takkan hidup di sini sejak tahun 20-an. Benar kalau mayoritas umat Islam di Indonesia berbeda dalam beberapa poin ajaran dengan Ahmadiyah tapi berbeda bukan berarti memusuhi.
Namun hal yang berkaitan dgn ibadah-ibadah mahdlah, hal yang "al-ma'lum min al-din bi al-dlarurah", Ahmadiyah sama dengan mayoritas umat Islam Indonesia. Perdebatan kelompok Islam yang lain dengan Ahmadiyah sudah terjadi sejak lama, tapi tindakan kekerasan ini fenomena baru. Saya sering ditanya kenapa Ahmadiyah sangat dibenci? Lalu saya balik Tanya, kenapa baru sekarang mereka dibenci? Mereka di Indonesia sejak tahun 20-an lhoo!
Saat ini, seolah-olah sudah jadi parameter-tapi tolol-yang mau dianggap Islamnya bener maka harus membenci dan membubarkan Ahmadiyah. Kalau itu dipakai, maka KH Hasyim Asy'ari pendiri NU bisa dituding Islamnya nggak bener , karena tidak pernah ada fatwa membubarkan Ahmadiyah.
Yang belum pernah shalat, masuk masjid Ahmadiyah atau baca kitab-kitabnya tolong jangan sok tahu dank oar-koar tentang Ahmadiyah, anda cuma nelan fitnah. Siapa yg bilang ini: kebohongan kalau diulang-ulang suatu saat akan jadi kebenaran. Inilah yg terjadi pada #ahmadiyah. Banyak bukti : saksi, rekaman video, foto FPI lakukan aksi-aksi kekerasan, divonis pun sudah. Tapi Ahmadiyah tidak pernah lakukan kekerasan.
Kata siapa orang Ahmadiyah tidak bisa shalat dengan muslim yang lain?Atau muslim yang lain dilarang shalat di masjid Ahmadiyah? Buktikan dulu. ‘ala kulli hal Ahmadiyah sudah ada zaman Hadlratu Syekh Hasyim Asy'ari, tidak ada fatwa bubarkan ahmadiyah, saya manut beliau. Kalau memang Ahmadiyah boleh dibubarkan, sudah bisa sejak zaman KH Hasyim Asy'ari atau KH Wahid Hasyim yang jadi Menteri Agama yang pertama.
Kalau ada orang NU yang mau bubarkan Ahmadiyah, berarti ia anggap dirinya lebih dari Hadlratu Syaikh Hasyim Asyari. Seharusnya Surya Darma Ali Menteri Agama sekarang mengikuti KH Wahid Hasyim Menteri Agama pertama yang melindungi Ahmadiyah. Kiai-kiai NU yg ikut2an mau bubarin Ahmadiyah itu kiai-kiai baru yang amalannya "kursi fulitik" bukan "ayat kursi" :)
Pertanyaan yg harus dijawab, mengapa baru sekarang Ahmadiyah dimusuhi padahal mereka sudah ada di negeri ini sejak tahun 20-an? Kenapa baru Menteri Agama sekarang Surya Darma Ali yang mau bubarkan Ahmadiyah  sementara Menteri Agama pertama KH Wahid Hasyim lindungi mereka? GusDur tegas membela Ahmadiyah  sebagai hak konstitusional, sebagai warga-negara bukan sebagi ajaran. Jadi, sikapi Ahmadiyah  sebagai warga-negara. Bagi anda yang tak setuju ajaran Ahmadiyah, tanamkan tasamuh (toleransi) sikapi mereka seperti GusDur menyikapinya sebagai warga-negara.
Anda kalau mau belajar NU, mau tahu NU ya ke GusDur, sanad beliau nyambung,msh bertemu KH Hasyim Asyari,KH Wahid Hasyim,KH Wahab, KH Bisyri. Ajaran, tafsir dan tradisi NU yg otoritatif menurut saya melalui #GusDur,yg punya darah,ideologi&karamah tokoh2 NU,tolong jgn sebut yg lain
Selama KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, KH Wahab, KH Bisyri, dan KH Abdurrahman Wahid tidak berfatwa bubarkan Ahmadiyah saya pun tidak! GusDur pernah ditanya, Gus Ahmadiyah  sesat karena ngaku terima wahyu Respon GusDur "gitu aja kok sesat, gimana Wahyu Sihombing"
Kesimpulan saya dr bacaan, amatan & pengalaman langsung, rukun Islam Ahmadiyah  sama persis! Nama Mirza Ghulam Ahmad tidak disebut dalam syahadat atau shalat hanya dalam bay'at (ikrar masuk jemaat) Ahmadiyah. Orang mau yg masuk tarekat saja ada bay'at untuk taat pada Allah, Rasululullah, Syaikh Pendiri Tarekat dan Syaikh yang bai’at dia, begitu pula Ahmadiyah. Ahmadiyah  tidak bisa dikafirkan karena mereka syahadat, shalat, puasa, berhaji, zakat, ikuti Qur’an & Sunnah Nabi. Mereka muslim. Sekali lagi anda yang tidak bisa terima ajaran Ahmadiyah (meskipun mayoritas sama) tasamuhlah (toleran) sikapi mrka sbgai warga-negara. Tak sedikit yang benci Ahmadiyah karena tidak tahu, seperti pepatah: al-nasu a'da'u ma jahilu (manusia cenderung memusuhi yang tak diketahuinya).
Informasi tentang Ahmadiyah yang dianggap kebenaran sebenarnya tak lebih kebohongan yang diulang-ulang. Sekian sekedar berbagi informasi tentang Ahmadiyah yang berasal dari bacaan, amatan dan pengalaman pribadi saya langsung berinteraksi dgn mereka.
Kalau ada yang sibuk ngurusin keyakinan Ahmadiyah, emang siapa Yang punya surga dan neraka? Kuu anfusakum wa ahlikum nara (jaga dirimu dan keluargamu dari neraka).

-Guntur Romli-
Penulis, Aktivis, dan Kurator di Komunitas Salihara, Jakarta

Wednesday, May 8, 2013

EGOIST - Kimi Sora Kiseki (Lyric Translation to Indonesia by Me)

Kimi Sora Kiseki (Your Sky Miracle)- EGOIST

kimi ni fureta toki
takanaru kodou ga kikoeta
hajimete shitta no
omoi wa chikara ni naru tte

Saat kamu menyentuh ku
Aku merasa hatiku berdebar kencang
Itu pertama kalinya aku sadar
Cinta ini tumbuh semakin kuat

hoshikuzu chiribameta sora ni
kimi e todoke to negau
watashi no uta kikoemasu ka?

Kutatap bintang-bintang di langit
Dapatkah aku menggapaimu?
Apakah kamu mendengarku?

I love you forever
saigo ni iezu ni ita
imasara dakedo tsutaetai omoi ga aru
I love you nando mo
nando de mo kiite hoshii
kimi wo ai shiteru kara

Aku mencintaimu
Meskipun pada akhirnya aku tidak sempat mengatakan itu
Ini mungkin terlambat, tapi aku harus mengatakannya
Aku mencintaimu, aku ingin kamu mendengarnya
Aku ingin mengatakannya berulang-ulang
Karena aku mencintaimu

mamoru mono nante nani mo
nai hazu datta no ni
kimi no sonzai ga watashi wo okubyou ni saseta

Meskipun seharusnya tidak ada yang harus aku perdulikan
Tetapi keberadaanmu, membuatku menjadi pengecut

nakushita kimochi ga sukoshi zutsu
modorihajimete kite kou iun da
futari nara kitto

Perasaan yang telah hilang seperti itu
Mulai kembali tumbuh
Jika perasaan ini hanya ada padamu, maka itu pasti karena

I love you forever
saigo ni iezu ni ita
yuuki wo dashite tsutaetai omoi ga aru
I love you dakara
nando mo KISU wo shiyou
kimi wo ai shiteru kara

Aku mencintaimu
Meskipun pada akhirnya aku tidak sempat mengatakan itu
Perasaan ini, memberiku keinginan untuk mengungkapkan
Karena aku mencintaimu
Mari bertemu lagi, dan lagi
Karena aku mencintaimu

sayonara ga oshiete kureta
futari meguri aeta
sore tte kiseki nanda ne
kitto

Kehilangan jejakmu ini mengajarkanku
Kenyataan bahwa kita pernah bertemu
Itu pasti adalah
Keajaiban

I love you forever
saigo ni kimi ni iou
kou shite futari
katayosete irareru uchi ni
I love you nando mo
nando de mo tsutaeru made
kimi wo ai shiteru
sayonara mata aeru
kou shite futari
itsu no hi datte me wo tojireba
omoidaseru yo
I love you dakara
mou nido to furimukanai
kimi ga soba ni iru kara
kimi wo ai shiteru

Aku mencintaimu
Setidaknya aku akan mengatakan itu
Saat kita berdua masih bisa
Bertemu seperti dulu
Aku mencintaimu, terus dan terus
Sampai aku dapat mengatakannya padamu
Aku mencintaimu
Kita pasti akan bertemu lagi
Seperti dulu, kita berdua
Akan dapat teringat
Pada hari dimana kita saling berdekatan
Karena aku mencintaimu
Aku tidak akan mundur lagi
Saat kamu berada didekatku
Aku mencintaimu

Ken Hirai - Canvas (Lyric Translation to Indonesia by Me)

itsuno hi ka mata aou to te wo furu
kimi no egao wo eien ni yakitsuketa
sou da ne to kotaeta boku no kao ha
jouzu ni jouzu ni waraete itakana

Sambil melambaikan tangan kamu berkata, 'Suatu hari, mari kita bertemu lagi'
Senyum diwajahmu, selamanya akan terkenang di pikiranku
Ekspresi wajahku yang mengatakan, 'Tentu, kita akan bertemu lagi'
Apakah itu akan dapat meyakinkanmu? Juga meyakinkanku


daisuki to kaita BOORU ha mada
watasenai mama
boku no mune wo GOROGORO
korogari kusugutta inda

Meskipun perasaanku padamu sudah tertulis pada sebuah bola
Tetapi aku tidak akan dapat melemparkan bola itu padamu
Karena kenyataan bahwa kita tidak dapat bersama, sangat menyesakkan dadaku


kono mama ja irarenekute mo
kore kara ni nagasarete mo
keshite kawaranai keshite yogosenai
bokura dake no KYANBASU

Walaupun kita tidak dapat bersama-sama
Dan walaupun pertemuan kita akan terlupakan oleh masa depan
Hal itu tidak akan berubah, tidak akan pernah menjadi kotor
Pertemuan kita, yang bagai lukisan pada sebuah kanvas.


gomen to itta kimi no kotae wo
mitsumete sagashite aruite iku kara

Kata, 'Maaf' yang kamu ucapkan
Aku mengerti, maka aku akan terus berjalan dan mencari


daisuki to kaita BOORU no moji ha
usurete kukedo
kouri nageru tsuyosa mo
suteru ZURUsa mo nakute

Meskipun kata-kata yang tertulis pada sebuah bola itu akan pudar
Tetapi aku tidak akan dapat membuang ataupun melenyapkannya
seiring waktu yang berlalu
Dan dibawah langit yang terus berganti


sugite iku toki no naka de
kawari yuku sora no shita de
keshite wasurenai keshite hodokenai
kizuna ga kitto tsuyosa ni naru
kumo no you ni chigire yasukute
niji no you ni tsukamenakute
keshite modorenai keshite yogosenai
bokura no ao KYANBASU

Pertemuan kita, tidak akan terlupakan, tidak akan terbagi
Hal ini mungkin akan menjadikan kita semakin kuat
Setelah kita dengan begitu mudah menangis seperti awan
Tetapi kita masih juga tidak dapat memunculkan pelangi setelahnya
Hal itu tidak akan pernah terulang, tidak akan pernah menjadi kotor
Kisah kita, yang bagai lukisan pada sebuah kanvas biru


koi mo yume mo shuudensha mo
gochamaze oikaketa
kimi no te wo nigiru to “itai” to itta
koi mo yume mo namidagoe mo
ikiru subete data
kimi no me wo mite ita
honto ga itsumo ienakute…

Apakah perasaan ini adalah cinta, mimpi, ataukah kereta terakhir?
Aku berlari mengejarnya dalam kebingungan
Apakah perasaan ini adalah cinta, mimpi, ataukah kereta terakhir?
Perasaan ini membuatku terasa begitu hidup
Saat aku melihat matamu, aku melihat apa yang kamu lihat padaku
Ya, kamu benar
Salahku, yang selalu tidak dapat mengatakan perasaanku padamu


kono mama ja irarenakute mo
kore kara ni nagasarete mo
keshite kawaranai keshite uso ja nai
bokura ga ima deaeta koto
tori no you ni jiyuu na no ni
kaze no you ni sabishikatta
keshite modorenai keshite yogosenai
namida de nutta KYANBASU
BOKUra dake no KYANBASU

Walaupun kita tidak dapat bersama-sama
Dan walaupun kita akan terlupakan oleh masa depan
Hal itu tidak akan berubah, tidak akan pernah menjadi sebuah kebohongan, kisah kita berdua.
Sebagaimana burung yang selalu bebas, dan angin yang selalu kesepian
Hal itu tidak akan pernah terulang, tidak akan pernah menjadi kotor
Perpisahan kita, yang bagai air mata pada sebuah kanvas yang tertutup oleh lukisan

Monday, May 6, 2013

[Review] Hachimitsu to Clover Live Action Serial

         06 - 05 - 2013
         09 : 33 PM









         Sudah lama sekali rasanya saya tidak posting review film lagi, padahal banyak film-film bagus yang sudah saya tonton selama ini. Sayangnya mengumpulkan mood dan mempunyai waktu untuk menuliskan review itu ternyata sulit juga. Ok karena baru saja saya selesai menonton film 'Honey And Clover' versi live action dramanya yang berjumlah 11 episode. Seru dan sedih juga ternyata, awalnya saya mendownloadnya karena theme songnya adalah lagu favourite saya, Canvas yang dinyanyikan oleh Ken Hirai. Saya sangat menginginkan sekali MV/PV dari lagu itu dijadikan sebuah film. Dan akhirnya kesampaian juga keinginan saya itu, film ini memang mirip sekali dengan lyric yang ada pada lagu itu. Sepertinya memang lagu ini dibuat khusus untuk film ini, jadi yah pas sekali dengan lagunya. Lyricnya yang sangat dalam yang digambarkan melalui sebuah film, benar-benar menyentuh hati.
         Ok, langsung kita mulai saja. Jadi film ini menceritakan tentang hubungan cinta dan pertemanan antara 3 orang pria dan 2 orang wanita. Dari sini saja sepertinya sudah bisa ditebak ya, pasti akan ada hubungan cinta segitiga dan sebagainya. Ya benar sekali, sebuah cerita klasik tetapi dikemas dengan cara yang unik. Bagi saya film ini bagus, karena ceritanya tidak klise seperti film-film cinta kebanyakan yang menurut orang-orang menjual mimpi, haha. Bagi saya tidak ada film yang menjual mimpi maupun menjual kenyataan, semua tergantung dari bagaimana kita mengambil pelajaran dari film tersebut. Ok, kembali ke topik. Bagi saya film ini bagus, layak untuk ditonton, saya beri rating 9/10. Ceritanya begitu nyata, karena memang tidak semua cinta berjalan sesuai dengan keinginan kita. Dahulu kita sangat menyukai seseorang, tetapi melihat keadaan sekarang dimana kita sudah menyukai atau bahkan telah bersama orang yang lain. Membuat kita takut dan berpikir, apakah perasaan yang kita rasakan maupun nyatakan dahulu adalah sebuah kebohongan? Yah, seperti inilah hidup. Ada saat dimana kita harus menempuh jalan ke arah masa depan yang lebih baik, walaupun itu membuat kita harus meninggalkan seseorang yang kita cintai, teman-teman yang kita sayangi, dan hal-hal yang kita sukai.
         Jadi, ya silahkan ditonton. Walau mungkin subtitle Indonesianya tidak ada, karena sudah pada hardsub English semua rata-rata videonya. Tetapi tetap seru kok, Englishnya english yang tidak begitu rumit kok, jadi yah pasti ngerti lah dikit-dikit. Ok, sekian review dari saya, selamat menonton.

Thursday, May 2, 2013

Tulisan 3 English Business


         03 - 05 - 2013
         11 : 21 AM



         Tulisan 3 English Business.

         Make  the  sentence  using  quickly, hastily, rapidly, easily, and automatically.



         - I had to swim quickly to win the race.
         - The boy replied to the teacher very hastily
         - The rabbit ran rapidly through the forest.
         - The speed they were going would easily bring her round away ahead of the steamer. 
         - The girl automatically realized that she needed to get groceries.

Tugas 3 English Business

         03 - 26 - 1991
         11 : 10 AM




         Tugas 3 English Business

         Explain  what  is an adverb? (at least 50 words).


         An adverb is a word that changes or qualifies the meaning of a verb, adjective, other adverb, clause, sentence or any other word or phrase, except that it does not include the adjectives and determiners that directly modify nouns. Adverbs are traditionally regarded as one of the parts of speech, although the wide variety of the functions performed by words classed as adverbs means that it is hard to treat them as a single uniform category.

         Adverbs typically answer questions such as how?, in what way?, when?, where?, and to what extent?. This function is called the adverbial function, and is realized not just by single words (i.e., adverbs) but by adverbial phrases and adverbial clauses.

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design