Sunday, June 16, 2013

Tugas 4 English Business

         16 - 06 - 2013
         11 : 16 PM




         Page 100. Chapter 5.
         Latihan 7.

         6. Is played with a ball on a large field
             This is the kind of game that played with the ball on a large field. What could it be?
             It could be a baseball. It might be a football. It may be a basketball.


         7. Has (three) stories/storeys and is made of (brick)
             It has three storeys and is made of brick. What might it be?   
             It might be a house. It could be a hotel. It may be an apartment.

         8. Has four legs and is found on a farm.
             I'm thinking of something has four legs that you can find on a farm. What may it be?
             It may be a sheep. It might be a cow. It could be a horse.

         9. Is green and we can see it out that window
             I'm thinking of something that is green and you can see it outside that window. What could it be?
             It could be a leaf. It might be a grass. It may be a snake.

       10. Is sweet and you can eat it
             I'm thinking of something that is sweet and you can eat it. What could it be?
             It could be a candy. It may be an ice cream. It might be a chocolate.                      

Tulisan 4 English Business

         16 - 06 - 2013
         10 : 55 PM




         Make 3 sentences using may and 3 sentences using can to express permission.

         - May I help you, sir?
         - May I talk to you?
         - You may have a dinner.

         - You can use my car if you like.
         - Can I borrow your pen?
         - Can I leave now?

Thursday, June 6, 2013

[Review] Bunga Bank, dan Riba

         06 - 06 - 2013
         11 : 34 PM




         Here we go, kali ini saya ingin membahas mengenai sistem bunga di Bank, dan Riba. Menarik sekali ya, kebetulan belum lama juga saya mendengar pertanyaan ini diajukan kepada seorang mubaligh pada kelas tarbiyat kemarin. Jadi kata beliau begini, memang menggunakan bunga di bank itu tidak boleh, karena itu seperti halnya riba. Ada baiknya kalau kita tidak menggunakan bunga bank tersebut. Lalu beliau mengatakan sebuah dalil, bahwa pada akhirnya zaman (tepatnya kira-kira ya saat ini atau sekarang ini, karena memang jema'at Ahmadiyyah mengakui bahwa Imam Mahdi yang dijanjikan muncul di akhir zaman telah turun) dunia akan gelap gulita. Manusia akan di kelilingi oleh kegelapan, tetapi kita harus tetap berlari menuju cahaya, meskipun cahaya itu kecil.
         Jadi pengertiannya menurut saya seperti ini, pada akhir zaman kita akan di kelilingi oleh hal-hal yang bersifat dosa. Seperti halnya perzinaan sudah merajalela bagai sesuatu hal yang sudah tidak asing, memperlihatkan aurat sudah hal yang biasa, pergaulan pria dan wanita sudah tak ada batasan, dsb. Begitu pula tidak menutup kemungkinan pada riba, sistem riba yang dikemas menjadi sebuah tempat penyimpanan uang. Sangat sulit sekali untuk kita terlepas dari kegelapan ini. Karena memang kegelapan ini sudah mengelilingi kita. Mau tidak mau atau suka tidak suka, kita akan masuk dalam kegelapan ini, yaitu akhirnya kita akan menggunakan Bank juga. Akan menyulitkan kalau kita tidak menggunakan Bank, karena perusahaan-perusahaan pun sekarang tidak mau memberi gaji secara cash. Mau nya karyawan harus punya rekening sehingga gajinya dapat di transfer. Yah, seperti inilah akhir zaman. Lalu kita harus bagaimana agar harta kita suci dari riba seperti itu?
         Lebih lanjut beliau menjelaskan, kalau bunga itu tidak apa kalau dibayar juga dengan bunga. Dalam artian begini, misal kita menabung di Bank 100 juta, lalu dapat bunga 1 juta. Lalu kita pinjam uang di Bank 10 juta, dan diberi bunga 1 juta. Maka 1 juta itu kita bayar dengan bunga yang kita dapat tadi, maka itu tidak apa, insya Allah harta kita bersih. Lalu beliau menambahkan lagi, kalau kita dapat mengamalkan atau mensedekahkan bunga tersebut untuk perkembangan agama dan yang membutuhkan, maka insya Allah harta kita juga bersih. Jadi kira-kira inti dari perkataan beliau adalah, kita tidak apa menggunakan bank, tetapi bunga pada bank itu tidak boleh kita gunakan untuk kepentingan kita pribadi. Lalu tentang hal ini, seorang mubaligh yang lain juga mengingatkan bahwa kita perbanyak istighfar saja, memohon ampun kepada Allah. Karena segala petunjuk dan kebenaran hanya datang dari Allah. Kita hanya manusia biasa, hanya bisa berusaha sebisa mungkin menghindari dosa, tetapi kita tidak akan bisa luput dari dosa. Kita hanya bisa berusaha, Allah yang akan menentukan. Karena itu perbanyaklah berdoa dan memohon ampunan kepada Allah.
         Menanggapi pernyataan beliau. Saya setuju sih dengan pendapat beliau, bahwa sebaiknya bunga di bank itu tidak digunakan. Akan tetapi kalau saya boleh sedikit mengutarakan pendapat, menurut saya bunga di bank itu sama saja dengan berbagi keuntungan. Dalam artian begini, kita menabung di bank berarti kita sama dengan memberi pinjaman kepada bank tersebut untuk mengolah kembali uang tersebut menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan. Nah bunganya itu seperti suatu pembagian keuntungan yang didapat dari pengolahan tadi. Mirip seperti halnya pengembalian uang yang adil secara Islam. Islam mengajarkan bahwa dalam pembayaran hutang-piutang, kita harus bergantung dengan harga emas saat itu dan sekarang. Misal, si A meminjam uang 10 ribu pada tahun 1900 dimana harga emas 10 ribu/gram. Lalu si A ingin mengembalikan uang pinjaman itu pada tahun 2000 dimana harga emas sudah 20 ribu/gram. Tidak bisa si A mengembalikannya hanya dengan 10 ribu saja, ia harus mengembalikannya 20 ribu. Karena harga emas pada tahun 1900 dengan tahun 2000 sudah berbeda. Seperti inilah Islam, mengajarkan cara-cara keadilan. Akan sangat tidak adil kan, kalau kita dengan sangat susah payah mendapatkan uang 10 ribu lalu di pinjam orang, setelah itu 100 tahun kemudian dimana uang 10 ribu sudah tidak berarti apa-apa orang tersebut baru mengembalikan. Itu kan sangat tidak adil.
         Yah seperti itulah kira-kira yang saya tangkap, walaupun saya juga termasuk orang yang tidak membenarkan sistem bunga di bank. Karena menurut saya, sudah dapat menabung di bank saja itu sudah sesuatu yang Alhamdulillah. Saya jadi tidak perlu lagi membawa uang kertas banyak-banyak kemana-mana, cukup dengan membawa selembar kartu atm saja. Jadi saya rasa tidak perlu lah kita mengambil atau menggunakan bunga yang diberikan oleh bank kepada kita, karena bank sendiri sudah memberikan sesuatu yang cukup menguntungkan buat kita.
         Lalu bagaimana dengan orang yang bekerja di bank? Hmm, jujur saja saya belum pernah ya mendengar pertanyaan yang seperti itu. Kalau begitu saya akan berikan pendapat saya pribadi. Menurut saya hampir sama saja sih dengan sistem bunga tadi, apalagi kalau di telaah, posisi orang yang bekerja di bank berarti kira-kira sebagai si peminjam uang. Dimana si peminjam mengembalikan uang pinjamannya lebih kepada si pemberi pinjaman (nasabah). Bukankah itu sangat baik dan di anjurkan? Bahwa kalau kita meminjam uang, kembalikanlah dengan baik (diberi tambahan bonus atau dengan hadiah dsb), sehingga si pemberi pinjaman senang dengan kita. Tapi yah intinya kalau memang niat kita baik untuk bekerja ya jalani saja. Tetapi kalau kita ragu akan pekerjaan itu baik atau buruk, ya kita perbanyak berdoa dan istighfar saja. Memohon petunjuk agar kalau pekerjaan itu buruk, semoga di berikan pekerjaan pengganti yang baik dan tidak menimbulkan perasaan ragu lagi.
         Yah, kira-kira seperti itulah pendapat dan saran saya mengenai sistem bunga di bank, dan riba. Semoga dapat membantu. Sampai jumpa lagi.
 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design