Sunday, January 20, 2013

Fakta Mengenai Jema'at Ahmadiyah

         20 - 01 - 2013
         06 : 06 PM



         Baiklah, kali ini saya akan coba membahas atau memposting sebuah kekeliruan mendasar yang sudah mendarah daging di negara kita tercinta Indonesia ini. Harap di ingat bahwa saya tidak mencoba mengkontaminasi, atau mempengaruhi. Apalagi membenarkan suatu pihak maupun menyalahkan suatu pihak. Saya hanya mencoba menampakkan sebuah kebenaran yang sudah di lencengkan. Soal apakah itu?
                  Baiklah, kita langsung mulai saja. Persoalan ini adalah mengenai sebuah pandangan yang mengarah kepada jema'at Ahmadiyah. Apa saja itu? Banyak. Sekarang saya ceritakan dahulu sedikit latar belakang dari kehidupan saya. Saya adalah orang yang sudah di tinggal pergi (meninggal dunia) oleh Ibu kandung saya sejak saya kecil, kira-kira berumur 2 atau 3 tahun. Yang pasti saya tidak ingat wajah atau kenangan apapun tentang Ibu saya. Tidak lama Ayah ku pindah ke bekasi, dan menikah lagi dengan wanita lain. Sehingga aku besar di bekasi, dan bersama oleh Ayah dan Ibu tiri ku. Di komplek rumah ku yang di bekasi, ada 2 masjid yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah ku.
         Dan ternyata masjid itu adalah masjid dari ormas Islam Nahdatul Ulama ( NU ) dan satu lagi Muhammadiyah. Sejak beranjak SMA, aku mulai menekuni belajar tentang Islam. Mungkin karena aku baru mulai mendapat hidayah di  masa SMA ini. Aku belajar membaca Al-Qur'an, Al-hadits, dan kitab-kitab lainnya. Aku pun mulai paham perbedaan-perbedaan, mahzab-mahzab, maupun dalil-dalil yang membedakan antara ormas NU dan Muhammadiyah. Aku mengenal ajaran kedua ormas tersebut, bahkan bisa di bilang aku belajar Islam dari mereka karena aku sering mengikuti pengajian-pengajian yang rutin mereka adakan tiap minggunya. Akhirnya aku pun mulai mendengar mengenai Ahmadiyah juga dari mereka. Aku pun dahulu berpikiran bahwa Ahmadiyah itu sesat, kalimat syahadat mereka berbeda, panutan mereka Mirza Ghulam Ahmad, kitab suci mereka bukan Al-Qur'an, pergi haji mereka bukan ke Mekah, dan masih banyak lagi. Tak lama setelah itu, aku mulai mengenal keluarga Ibu kandungnya.
         Awalnya aku tidak begitu dekat dengan keluarga Ibu kandung ku, karena memang mungkin karena Ayah ku juga yang sepertinya agak kurang ingin bersilaturahmi dengan keluarga Ibu kandung ku setelah berpisah dengan Ibu ku karena meninggal dunia. Jadi aku mulai mengenal keluarga Ibu kandung ku, dan ternyata aku baru tahu bahwa keluarga Ibu kandung ku itu rata-rata adalah Ahmadiyah. Mulai dari situ aku mencoba untuk tidak terpengaruh, aku bahkan mencoba untuk meluruskan mereka ke jalan yang benar.
         Tetapi begitu aku mengenal mereka, semua yang dikatakan kebanyakan orang maupun alim ulama kepada mereka ternyata tidak benar. Syahadat mereka masih sama, panutan / junjungan maupun syari'at nya pun adalah syari'at nabi Muhammad saw. Pergi haji nya pun ke mekah, kitab suci nya pun adalah Al-Qur'an. Aku sadar kalau ini adalah sebuah fitnah yang besar, yang kalau tidak ada yang mencoba meluruskannya maka pandangan ini akan terus berlanjut mendarah daging ke anak cucu kita. Karena itu aku mohon, ketika ada seseorang yang mengatakan bahwa Ahmadiyah begini begitu dsb, tanyakan kepada dia. 'Apa kamu sudah melihat sendiri mereka melakukan yang seperti itu?'.
         Allah swt dalam Al-Qur'an surat Al-Hujuraat ; 6 berfirman [Tafsir Ibnu Katsir] : 'Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.'. Ini merupakan perintah Allah langsung kepada kita, bahwa ketika ada berita datang kepada kita, maka kita harus memerika kebenaran berita tersebut meskipun berita itu datang dari orang yang fasik. Orang yang fasik adalah orang yang melanggar aturan-aturan agama, bahkan dari orang seperti itu pun kita diharuskan untuk memeriksa kebenaran sebuah berita, apalagi jika berita yang datang adalah dari orang yang sama-sama mengucapkan dua kalimat syahadat yang sama, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa, dan sebagainya.
         Selama ini saya sudah menyelidiki, maupun mengkaji ajaran-ajaran Ahmadiyah. Mengenai ayat khaataman nabiyyin, imam mahdi, dan lain-lain. Dan sepanjang ini, menurut saya ajaran mereka tidak ada yang salah yang sampai bisa di sebut bukan Islam. Tapi saya tidak akan bahas mengenai ajaran mereka di postingan yang ini, mungkin di postingan yang lain. Karena jika saya mengatakan itu, maka itu berarti saya bisa di sebut mengkontaminasi maupun mempengaruhi anda kan? Sedang di posting awal saya tujuan postingan saya ini bukan untuk seperti itu, tujuan posting saya yang ini adalah untuk meluruskan pandangan yang selama ini telah keliru kepada jema'at Ahmadiyah.
         Jadi, aku sangat memohon. Jangan katakan Ahmadiyah itu bukan Islam. Kita sama-sama membaca kitab suci yang sama, menjalankan syari'at yang sama yaitu syari'at nabi Muhammad saw, sama-sama mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa, dsb. Ahmadiyah itu tidak ada bedanya dengan ormas-ormas lain yang ada di Indonesia seperti NU, Muhammadiyah, dll. Kita sama-sama Islam, jadi aku sangat memohon jangan saling bermusuhan hanya karena beberapa perbedaan pemahaman antara ayat suci Al-Qur'an dan hadist di antara kita.
         Sangat miris sekali ketika beberapa tahun yang lalu, masjid-masjid tempat ibadah Ahmadiyah di rusak, saling terjadi pertumpahan darah, kegiatan-kegiatan pengajian di larang, dsb. Dan juga ketika beberapa waktu lalu, ketika seorang jema'at Ahmadiyah di sebuah persidangan ingin bersumpah dengan kitab suci Al-Qur'an mereka di larang. Karena di anggap bukan Islam, mereka tidak di perbolehkan bersumpah dengan Al-Qur'an, tetapi mereka hanya di sumpah berdasarkan kepercayaan, miris sekali. Kamu tidak pernah tahu kan rasanya ketika sedang ada pengajian di rumahnya, rumahmu di timpuki batu. Dahulu di rumah nenek ku sering di adakan pengajian rutin, tetapi begitu ada kejadian penimpukan batu pengajian pun di hentikan. Sangat menyedihkan sekali rasanya.
         Baiklah, sebagai penutup, aku akan membagikan beberapa hadist dan ayat suci Al-Qur'an. Semoga postingan ini berguna, dan dapat membuka pandangan kita semua yang telah keliru selama ini tentang jema'at Ahmadiyah, aamiin.

         “Akan datang suatu zaman di mana tidak tersisa dari Islam, kecuali tinggal namanya saja, tidak tersisa dari Alquran kecuali tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka megah dan semarak, tetapi jauh dari petunjuk Allah, ulama- ulama mereka menjadi manusia- manusia paling jahat yang hidup di bawah kolong langit, dari mulut mereka ke luar fitnah dan akan kembali kepada mereka.” (HR Baihaqi, dari Ali r.a)

         "Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat." (Al-Baqarah : 114)
       
         “Apabila seseorang menyeru kepada saudaranya: Wahai kafir, maka sungguh akan kembali sebutan kekafiran tersebut kepada salah seorang dari keduanya. Bila orang yang disebut kafir itu memang kafir adanya maka sebutan itu pantas untuknya, bila tidak maka sebutan kafir itu kembali kepada yang mengucapkan.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6104 dan Muslim no.60, dari Umar r.a)



         Terima kasih.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design