Saturday, October 27, 2012

Ambiguous Story episode 2

         27 - 10 - 2012
         11:13 AM
         Sudah 1 hari lebih ga internetan, karena kemarin adalah hari raya idul adha. Seluruh Indonesia libur nasional. Namun buat ku hari itu tidak hanya libur untuk di dunia nyata saja, tapi juga libur untuk di dunia maya. Jadi yah, aku baru bisa ol sekarang hahaa. Mau nulis apa ya, bingung. Rencananya ambiguous Story mau ditutup, kenapa di tutup? Udah makan korban lagi. Setiap yang sudah makan korban harus ditutup, bukan begitu? Tapi sayang baru episode 1, jadi dilanjut aja deh. Let the episode 2 begin.


         Malam itu ia pergi meninggalkan rumah. Ia tahu, tak begitu baik baginya untuk bermalam disini, karena esok adalah hari yang penting. Hari dimana ia dapat mengenang kembali, saat-saat dimana semua orang menjudgenya akan sesuatu yang berada diluar kehendaknya. Hari dimana ia belajar, bahwa 'Sesuatu yang kau lihat, tak selamanya benar'. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan akan seseorang. Karena kelak kalau kau salah mengambil keputusan, maka keputusan tersebut akan berbalik kepadamu lagi. Bergantilah malam menjadi pagi. Ia pun pergi, dari titik 0 derajat ke titik 0 derajat lainnya. Tempat dimana 'semua itu bermula'. Setelah ia menunaikan kewajibannya, ia melihat-lihat ke sekeliling. Ia rasakan atmosfernya, masih sejuk seperti dulu. Sayang tak ia temukan kawan-kawan yang dulu bersamanya.
         Ia pun bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Pada pagi dimana orang-orang menikmati kebersamaan bersama sanak keluarganya, ia malah bertanya-tanya pada dirinya sendiri, 'Dimana nyari lontong pagi-pagi begini?'. Ia pun kembali, lalu tertidur di pagi yang cerah itu. Ia bermimpi, mimpi yang lumayan mendebarkan baginya. Tapi dari mimpi itu, ia mendapatkan jawaban sebenarnya dari sebuah pertanyaan, pertanyaan yang sebelumnya ia jawab asal-asalan. Ia pun segera meralat jawaban tersebut. Seiring itu pula, ia melaju ke tempat temannya. Seperti yang biasa di lakukan kebanyakan orang pada hari ini, bakar sate. Di tengah jalan, hujan turun membasahi ibukota, membasahinya juga. Ia senang dengan hujan, karena banyak moment berkesan dalam hidupnya yang terjadi saat hujan. Ia berharap, siang itu pun berkesan.
         Malam pun tiba. Acara bakar-bakar sate sudah selesai. Acara santai dan berbincang ria pun dimulai.
Tanpa di duga-duga, datang sebuah pertanyaan padanya. Pertanyaan dari seorang pemberi pertanyaan yang paling ia takuti. Menurutnya, pertanyaan-pertanyaannya berbahaya. Mengandung sebuah penilaian, dan nilainya tersebut hanya dia yang tahu. Ia membayangkan, bagaimana jika ada seorang dosen memberikan sebuah ujian, dan dosen tersebut tidak memberi tahu nilai hasil ujian tersebut. Lalu tiba-tiba di akhir semester nilai dari mata kuliah yang di ajar dosen tersebut keluar begitu saja, bukankah itu mengerikan? Ia tak mau jawab, karena orang itu sudah pernah menanyakan pertanyaan itu sebelumnya. Ia sedikit kesal, bukan cuma 1 kali, atau 2 kali ini orang itu menanyakan hal yang sama. Apa setiap kata-kata yang pernah di ucapkan orang itu kepadanya selalu berlalu begitu saja?
         Ia pun balik bertanya kepada orang itu. Pertanyaan yang masih berkait dengan pertanyaan orang itu sebelumnya. Akan tetapi, orang itu mencoba mengalihkan pembicaraan dan mencoba membuatnya mengerti dengan kata-kata yang menurutnya terlalu berbelit-belit. Ia sudah tahu sebenarnya. Keraguan yang tanpa orang itu menanyakan hal itu padanya pun, ia sudah tahu. Ia hanya ingin, orang itu mengatakannya sendiri kepadanya. Di akhir malam itu, di akhir perbincangan dengan orang itu yang menurutnya tak perlu di lanjutkan lagi. Ia hanya bisa tersenyum kecil pada dirinya, 'Dasar bodoh. Ya, bodoh. Apa kau pikir kau dapat menyembunyikan hal seperti itu kepada ku? Bodoh. Apa kau tak ingin dengar jawaban dari ku? Bodoh, bodoh, bodohhh.'. Pesan yang tak asing baginya pun masuk, pesan yang sudah bisa ia tebak isinya apa. Ia pun membalasnya, 'Ya, aku pulang'.


         Huahhh, dari jam 11:13 AM mulai ngetik, baru kelar sekarang jam 17:29. Mulai dari paragraf 1 - 3 sih masih enteng nulisnya, tapi paragraf setelahnya mulai bingung gimana nyusun kata-katanya hahahaa. Gara-gara pilek juga mungkin ya dari siang (hiks hiks), jadi tadi sempat tertidur. By the way, jika kalian punya komentar, kritik, atau saran. Silahkan saja komentar di blog ini. Aku akan senang sekali jika kalian melakukannya. Apalagi kalau ada info lomba-lomba tulisan, aku akan senang sekali kalau bisa mengikutinya. Karena aku masih awam juga dalam hal tulis-menulis seperti ini. Aku ingin bertanya, apa sudah benar kata-kata yang kugunakan? Spasi, tanda baca, dan sebagainya? Sudut pandangnya sudut pandang orang pertama ya kalau tidak salah, apa sudah benar penggunaan sudut pandangnya? Ah ya, terima kasih banyak sebelumnya karena sudah mau membaca tulisan-tulisan ku. See ya.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design