Friday, November 2, 2012

Ambiguous Story episode 4

         02 - 11 - 2012
         10:10 AM
         Pengen makan bakso. Lewat ga ya jam segini. Sambil nunggu, lanjut ambiguous story episode 4.

         Siang itu, ketika ia baru saja terbangun dari tidurnya. Masih dalam posisi terlentang, ia menatap ke langit-langit, merenung, berpikir. Apa-apaan ini, siapa yang menculiknya ke waktu ini? Ini hari rabu, perasaan baru saja ia berada di hari senin. Bahkan ingatannya tentang kejadian-kejadian di hari senin pun ia masih dapat mengingatnya dengan jelas. Apakah ia baru saja meloncati waktu? Apakah ia memiliki kekuatan sepeti itu? Tetapi ia mencoba untuk realistis. Ahhh sial, sepertinya memang waktu yang terlalu cepat berputar. Tak terasa saja sekarang sudah hari rabu. Nanti pun akan seperti itu juga, tak terasa tiba-tiba sudah lulus kuliah. Dapat pekerjaan, menikah, lalu menjadi orang dewasa yang lupa cara bersenang-senang seperti sekarang ini. Pada akhirnya ia akan memasuki usia tua, lalu merenung lagi, berpikir. Tak terasa umur sudah semakin tua, ternyata tak banyak yang bisa ia lakukan untuk dunia ini. Saat ini dirinya yang ia tahu, hanyalah orang yang pandai membuang waktu untuk sesuatu yang tak akan bisa berubah.
         Ia mencoba duduk, melihat sekeliling. Di rumah 4 petak itu, rumah kontrakan yang tiap bulannya dibayar bersama-sama oleh dirinya dan teman-temannya. Ia dapati teman-temannya sedang berkumpul melihat 1 laptop. Sepertinya mereka sedang browsing sesuatu. Inilah salah satu alasan mengapa ia tidak ingin online ketika berada disana, apalagi untuk membuka jejaring sosial ataupun blog. Karena akan ada banyak mata mengamati, hal yang berbahaya menurutnya. Tak lama suara handphonenya berbunyi, berdering lagu Yui - Tokyo, 'Suminareta kono heya wo dete yuku higakita ...'. Sengaja ia menyetel dering lagu Yui -Tokyo untuk telfon masuk, dan dering lagu Yui - Good Bye Days untuk pesan masuk. Karena ia lebih menyukai sebuah telfon dibandingkan sebuah pesan. Menurutnya, ketika seseorang benar-benar membutuhkannya, maka orang itu pasti akan menelfonnya. Ketika melihat siapa yang menelfonnya, ia teringat sesuatu. Seharusnya ia ada 'misi kemanusiaan' minggu ini, ia berpikir pasti telfon ini tentang ketidakhadirannya siang ini. Ternyata ia salah, ini membahas sebuah penawaran. Penawaran yang menurutnya menarik dan pas untuk saat-saat yang menjenuhnya seperti ini, tawaran berlibur di Singapore akhir bulan ini.
         Kebetulan sekali, ia sangat butuh refreshing saat-saat ini. 10 hari tawaran untuk berada disana, waktu yang cukup untuk menyegarkan kembali pikiran yang terombang-ambing belakangan ini. Makan, transport, tempat tinggal, semua sudah ditanggung. Hanya tinggal menyiapkan pakaian dan mental saja untuk berada disana selama 10 hari. Ia tak mau terburu-buru menerima sesuatu. Ia menjawab bahwa ia akan memikirkannya lagi. Lagipula ada praktikum yang ia sudah tidak masuk satu kali, kalau ia tidak masuk dua kali lagi maka ia harus mengulang praktikum itu tahun depan. Yahhh kalau memang takdirnya ia dapat pergi, maka ia pasti akan pergi. Akhirnya telfon pun selesai. Ia lihat teman-temannya, sepertinya sedang browsing artis wanita. Ada yang berkata, 'cantik sekali, kalau tidur ketemu dia ga ya'. Ia tersenyum, pemikiran yang menarik menurutnya.Menghibur diri dengan pergi ke dunia mimpi, yahhh tidak begitu buruk. Ia sendiri juga suka melakukannya. Berlari ke dunia mimpi ketika masalah-masalah di dunia nyata membuat pikirannya penat. Daripada dibikin pusing, lebih baik tidur, benarkan? Ia berpikir, bagaimana kalau ia tidur lagi. Sebentar saja, ada orang yang ingin ia temui. Ya, hanya sebentar.


         Baru kelar malem gini hahahaa. Bingung paragraf terakhir. Ngantuknyaaa.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design