Sunday, November 4, 2012

Ambiguous Story episode 5

         04 - 11 - 2012
         07:04 PM
         Hari minggu, hari di mana kebanyakan orang tidur lebih banyak dari biasanya. Hari dimana kebanyakan orang memiliki rencana untuk merilekskan dirinya, bersantai seharian, dan sebagainya. Tapi hari ini, ia mendapatkan misi yang mulia. Ya, bahkan mulia sekali menurutnya. Ia mendapat banyak pelajaran pada misi di hari ini. Pelajaran yang sebenarnya pernah ia pelajari, tapi ia lupakan. Pelajaran itu adalah tentang, tujuan hidup. Terkadang kita lupa, kita merasa bisa mengerti sesuatu, padahal banyak hal yang tidak dapat kita mengerti sebelum kita menjalaninya. Terdapat hal yang tidak dapat di ungkapkan dengan logika, seperti takdir. Sejak dari dulu di ajarkan, bahkan mungkin semua umat muslim tahu. Rukun iman yang ke-enam, beriman kepada qada dan qadar. Kenapa menjadi rukun iman yang terakhir, karena mungkin beriman kepada inilah yang paling sulit.
         Beriman kepada Tuhan, semua orang mungkin beriman kepada Tuhan, mudah saja, bumi ini dan seisinya tidak mungkin tercipta begitu saja kan? Beriman kepada Rasul, mudah saja, sejarah-sejarah banyak yang menceritakan tentang rasul, apa saja yang terjadi pada masa kehidupannya, dan apa saja pengaruh yang telah dibuatnya, banyak bukti-bukti yang menceritakan hal itu. Beriman kepada kitab suci, barang fisiknya ada, dimana-mana bisa kita mendapatkannya. Begitu juga dengan beriman kepada malaikat dan hari akhir, tidak begitu sulit untuk mencernanya. Tetapi bagaimana dengan takdir? Sulit sekali mencernanya. Kita percaya, semua yang terjadi atas kehendak Tuhan. Kalau begitu kita berbuat jahat itu juga takdir? Ya, tentu saja. Tak ada yang mungkin terjadi kecuali tanpa kehendak-Nya. Tapi kita lihat lagi surat pada Al-Qur'an, Ar-ra'du ayat 11, 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri'. Itu berarti kalau memang kita di takdirkan untuk berbuat buruk, bukan berarti kita tak bersalah karena telah melakukan hal buruk. Karena memang itu terjadi karena kehendak kita juga untuk tidak berusaha mengubahnya. Ya, seperti itulah kira-kira. Lumayan rumit juga ya untuk mencernanya?
         Lalu kita di ajarkan, ada takdir yang tidak dapat berubah. Takdir apa saja itu? Mungkin semua umat muslim tahu. Ya, jawabannya adalah Rezeki, Jodoh, dan Kematian. Lalu bagaimana kalau kita berdiam diri terus di rumah, apa takdir itu tetap berlaku? Kita tetap bisa dapat rezeki dan jodoh? Jawabannya kembali lagi ke diri sendiri. Apa iya, kita akan berdiam diri terus di rumah tanpa melakukan apa-apa? Jawabannya tentu saja tidak. Tentu kita akan tetap bergerak seperti waktu, tidak menunggu siapapun. Tubuh ini membutuhkan makan dan minum, tanpa kita sadari kita dipaksa untuk mendapatkan kebutuhan itu. Untuk mendapatkannya tentu saja kita harus bekerja, dari situlah rezeki kita dapatkan. Lalu bagaimana dengan jodoh? Tentu saja, kelak kita akan bertemu dengan jodoh kita. Yaitu orang yang membuat kita tentram, dan menimbulkan rasa kasih dan sayang antara satu sama lain. Walaupun mungkin ada di antara kita yang tidak sempat bertemu dengan jodohnya di dunia, tapi di akhirat kelak kita pasti akan bertemu dengannya. Seperti surat pada Al-Qur'an, An-Nuur ayat 26, 'Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)'.
         Banyak pelajaran tentang takdir yang ia dapati pada misi hari ini. Ya, itulah takdir. Seperti sekarang ini, siapa yang menyangka atau menginginkan ia akan menjadi seperti sekarang ini. Ia teringat akan keinginan-keinginannya dahulu, menjadi ini menjadi itu, merencanakan begini merencanakan begitu, terkesan perfectionist dan sebagainya. Tetapi pada akhirnya, malah menjadi seperti sekarang ini. Ya, inilah hidup, takdir. Sulit untuk di cerna, tapi ya beginilah kenyataannya. Misi kali ini juga mengingatkannya pada sebuah doa. Ya, doa yang mungkin sangat ia butuhkan untuk saat ini, 'Ya Allah, jika dia baik untukku, maka dekatkanlah dia padaku. Tetapi jika dia tidak baik untukku, maka jauhkanlah dia dariku', Aamiin. Ia berharap untuk dapat bertemu dengan jodohnya segera. Ya, ia sangat mengharapkannya.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design