Friday, November 9, 2012

Ambiguous Story episode 7 - End

         10 - 11 - 12
         00:41 AM
         Here we go, the last chapter begin.

         Hari ini adalah hari yang indah. Ya, apalagi siang dan sore tadi turun hujan, tepat sekali momentnya. Ia tak tahu harus berkata apa malam ini. Berkendara di pusat Ibukota malam-malam begini benar-benar menyenangkan. Jalanan yang tidak macet, gerlap-gerlip lampu dan bangunan kota yang dilihat dari jalan layang, semuanya sangat indah. Sayang sangat di sayang, ketika ia melihat ke langit di atas kota ini, hanya ada satu bintang yang terlihat. Hei, apa kau juga tersesat sama sepertiku? Jangan bersedih, percayalah kelak kau pasti akan dapatkan bintang yang akan menemanimu di malam hari.
         Hari ini ia belajar banyak hal, terutama tentang persahabatan yang seperti keluarga. Berkumpul bersama teman-teman, dan mencurahkan pengalaman hidup masing-masing, benar-benar terasa hangat. Semua saling memberikan masukan dan solusi. Temanya ga jauh dari dugaan, cinta. Padahal sebenarnya ia tak ingin membahas tentang ini, tapi entah kenapa temannya malah membahas tentang lagi itu. Membuat ia kembali sedikit ternostalgia, sial. Meskipun begitu tetapi ia sangat terharu, ternyata banyak juga yang memperhatikan dirinya. Terima-kasih, meskipun ia tak mengucapkannya secara langsung, tapi ia benar-benar merasa sangat berterima-kasih. Perhatian kalian itu, membuat ia merasa bahwa ia tidak sendirian di dunia ini.
         Salah seorang temannya yang sedang berkumpul disana memberanikan diri untuk membagi pengalaman cintanya kepada teman-temannya yang lain. Suatu keberanian yang besar menurutnya, karena memang tidak mudah menceritakan hal seperti itu kepada orang lain. Cerita pengalaman salah seorang teman kepadanya saat itu, membuat ia teringat pada seseorang. Ya, seseorang yang telah mencoba membuka hati untuknya, mengenalkannya pada teman-temannya, bahkan keluarganya. Ia jadi merasa bahwa ia tak seharusnya mengecewakan orang seperti itu. Seandainya belum terlambat, 'Masih maukah kamu memaafkan ku?'. Sekarang ia hanya bisa menunduk pasrah, memasang muka kecewa pada dirinya sendiri, 'Dari dulu kau memang tidak pernah berubah, masih tetap bodoh'.
         Sungguh indah malam ini, ia sangat merasa senang. Walaupun ia telah merasa payah karena gagal dan gagal lagi hari ini, tapi di balik semua kegagalan itu ternyata ada hikmah kebersamaan ini. Ya, ia tak sepenuhnya gagal. Keberhasilan itu tak harus berwujud dalam bentuk uang kan? Akhirnya ia pun pulang ke rumah malam ini. Ada kata-kata yang terus menjadi pikiran di kepalanya, 'Tak bisakah kau mengirim ku pesan? Hanya untuk sekedar membuat hp ku berdering karena mu. Sesungguhnya aku membutuhkan itu, tapi kamu tak melakukannya'. Yahhh mendengar sebuah lagu sebelum tidur sepertinya menenangkan. Ya, lagu penutup di malam ini yang tepat sepertinya adalah, rumor - butiran debu, 'Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Aku tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu'. Gutten nacht.

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design